Company Profile
PT Kratakatau Steel merupakan industri baja terpadu di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara,berlokasi di cilegon yang didirikan pada tanggal 31 Agustus 1970 sebagai BUMN. Perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1977 secara komersial dengan kapasitas 150000 ton baja per tahun,yang mana produknya masih berupa produk baja tulangan dan baja profil dengan bahan baku billet baja yang diimpor.
Pada tahun 1979 adanya penambahan sarana produksi yang mana ditambah dengan beroperasinya pabrik besi spons,pabrik billet baja,pabrik batang kawat,pabrik slab baja,dan pabrik baja lembaran panas.Perusahaan melakukan ekspansi serta modernisasi sarana dan fasilitas produksi sehingga yang mengakibatkan produksinya bertambah menjadi 2,5 ton per tahun.Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar baja dalamnegeri dan menghadapi persaingan di pasar internasional.PT Krakattau Steel tidak hanya berhenti pada pengambangan tersebut akan tetapi terus melakukan perubahan melalui peningkatan efisiensi,utilitas,produktifitas dan konsistensi dalam menerapkan strategi pemasaran sehingga pada tahun 1998 dan 1999 perusahaan mampu meningkatkan volume penjualan dan laba perusahaan.
PT Krakatau Steel akan dijadikan sebagai perusahaan baja yang kompetitif yang mana adanya indikator bahwa produk yang dibeli oleh konsumen sebagai pengaruh efisiensi biaya produksi yang direncanakan pada tahun 2003 - 2008. Maka dari itu terdapat perubahan dalam hal visi perusahaan menjadi lebih realistis yaitu :
1. Tahun 2008 PT Krakatau Steel akan menjadi baja kelas dunia dengan biaya kompetitive
2. Tahun 2013 menjadi pemain baja yang terpadu
3. Tahun 2030 menjadi pemain baja terkemukan di dunia
Selain itu adanya perubahan misi pada perusahaan yang berupa menyediakan baja dan produk terkait dengan pendekatan menyeluruh yang menghasilkan solusi industri dan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat.
Mengantisipasi perubahan tersebut maka diadakan beberapa strategi yang dilakukan salah satunya dengan penerapan ERP yang merupakan sistem terintegrasi untuk membangun daya saing perusahaan.
Inisiasi Perombakan Sistem
PT Krakatau Steel pada walnya bukanlah perusahaan yang tidak menerapkan atau menggunakan aplikasi sistem akan tetapi dalam melaksanakan proses bisnisnya perusahaan ini telah menerapkan sistem akan tetapi belum mampu untuk mengintegrasikan kinerja organisasi secara keseluruhan. Penerapan sistem informasi masih sangat sederhana dan cenderung terpisah - pisah. PT Krakatau Steel mencoba untuk merubah visi dan misi dari perusahaan dikarenakan produk yang dihasilkan belum mampu secara optimal untuk konsumen dalam negeri dan pada pasar internasional sehingga pihak manajemen perusahaan menerapkan aplikasi sistem informasi yang disebut ERP (enterprise resources planning),yang mana sistem ini mampu untuk mengintegrasikan informasi perusahaan secara keseluruhan. SisteMERP yang dipilih perusahaani ini menggunakan aplikasi dari SAP.
Kondisi Sistem Informasi pada PT Krakatau Steel
Perusahaan sebelum menerapkan sistem tersebut proses dari kegiatan operasional perusahaan tidak adanya kecepatan transfer dari informasi antar masing - masing departemen.Perusahaan menghasilkan output atau produk yang dihasilkan masih dapat dikatakan memenuhi kriteria dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Ketidaktepatan PT Krakatau Steel dalam bersaing di pasaran internasional dan pada pasar domestik kurang mampu untuk membangkitkan peningkatan dari pembelian produk yang dihasilkan. Sistem informasi yang diterapkan perusahaan masih cenderung terpisah dan tidak dapat mentransfer informasi secara cepat kepada bagian yang membutuhkan.
Metode Pengembangan Software PT Krakatau Steel
Berdasarkan pada teori yang terdapat dalam buku managing information technology, terdapat tiga pendekatan dalam mengembangkan aplikasi, yaitu SDLC (Systems Development Life Cycle Methodology) ,(prototyping methodology) ,dan Rapid Application Development (RAD).PT Krakatau Steel dalam praktiknya menerapkan pendekatan SDLC dikarenakan pada metodologi ini terdapat kelengkapan fase yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem pada perusahaan seperti krakatau steel ini. SDLC di dalamnya terdapat beberapa fase antara lain : fase definisi yang mendifinisikan requirements yang mana untuk memahami akan hal tersebut dibutuhkan uji kelayakan yang dilakukan sebelumnya, berikutnya yaitu fase konstruksi yang terdiri dari system design,system building, dan system testing. fase implementasi terdiri dari instalation operations, dan maintanance.Kompleksitas dari proses operasi dan bisnis dari PT Krakatau Steel,maka dalam penerapan sistemnya harus melalui beberapa fase pada SDLC, jika terjadi ketidaktepatan dalam penerapan sistemnya dalam artian tidak adanya fase yang terjadi berurutan maka berakibat pada pelaksanaan dari aplikasi sistem tidak bisa mencakup secara keseluruhan dari proses operasi perusahaan. Tiap bagian dari perusahaan ini saling terintegrasi satu sama lain sehingga setiap kali terjadi perubahan harus mampu untuk diaplikasikan pada semua bagian dan merupakan alat dalam hal penyelesaian akan permasalahan yang terjadi dari setiap lini sehingga metodologi SDLC yang tepat untuk dierapkan.
Penentuan arah bagi Sumber Daya Informasi
PT Krakatau Steel memiliki komitmen tinggi dalam hal peningkatan peran teknologi informasi dalam mengintegrasikan proses bisnisnya dan meningkatkan budaya perusahaan,serta mengintegrasikan sistem informasinya, PT Krakatau Steel telah memutuskan untuk menggunakan software SAP sebagai alatnya selain itu untuk penyempurnaan bisnis prosesnya yang melalui streamlining.Penyediaan akan software tersebut pihak krakatausteel bekerjasama dengan salah satu dari anak perusahaannya yang bergerak di bidang IT yang memiliki nama PT Krakatau Information Technology.Arah penerapan darI SAP ini antara lain mendukung linkungan bisnis yang fleksibel,menhilangkan aktifitas yang tidak bernilai,mengadopsi best practice secara optimal,peningkatan pelayanan pelanggan,menurunkan biaya administratif,memberikan streamline processes,mendukung akses informasi,menyediakan interface yang sederhana,dan pengelolaan persediaan dengan baik.Pihak krakatau steel juga mengarahkan penerapan SAP ini pada hampir secara keseluruhan dari fungsional perusahaan yang meliputi sales dan distribution,plant maintenance,project system,production planning,quality management,financing and controlling,human resources. Selain itu krakatau steel juga menerapkan pada linkupteknisnya dalam hal pendukung kelancaran dari proses penerapan SAP melalui sisi teknologinya yaitu lingkup jaringan & client,basis,on line software support, dan hardware. Pembagian akan ruang linkup tersebut dikarenakan pada awalnya krakatau steel hanya menerapkan software sistem yang dapat dikatakan sangat sederhana sehingga perlu untuk dilakukan penyusunan dan penbagian ulang atas akan dibawa kemana penerapan SAP bagi krakatau steel ini.
Change Management
Change Management adalah kemampuan untuk memperkenalkan secara benar perubahan yang terjadi kepada tiap unit - unit organisasi dan personilnya. Faktor change Management merupakan faktor penentu keberhasilan dalam implementasi software baru pada organisasi. PT Krakatau Steel memiliki halpositif pada faktor ini yaitu perusahaan yangbergerak pada produksi berbagai jenis baja ini mampu untuk melakukan pengelolaan terhadap karyawan tentang penerapan dari sistem yang baru diaplikasikan oleh perusahaan tersebut. PT Krakatau Steel dalam upaya penyesuaian kemampuan tiap karyawan terhadap aplikasi sistem yang baru tersebut.Pada awal berdiri perusahaan ini telah memiliki komitmen tinggi terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia yang mereka miliki.PT Krakatau Steel melalui pembagian dari lingkup fungsional penerapan dari SAP telah mengadakan program pelatihan pada tiap karyawan yang berada pada unit fungsional yang diterapkannya aplikasi SAP tersebut. Pelatihan yang dilaksanakan berupa pengenalan akan aplikasi SAP yang meliputi bagaimana cara mengoperasionalkan,dsb. Pelatihan tersebut PT Krakatau Steel menggunakan jasa dari anak perusahaannya yaitu PT Krakatau Teknologi Informasi. Hal penting lain yang diperhatikan dalam change management ini yaitu komitmen dari pihak pimpinan berpengaruh positif.Pimpinan puncak dari PT Krakatau Steel memiliki komitmen tinggi karena sejak awal pimpinan puncak tersebut menghendaki adanya perbaikan serta penerpan sistem yang baru,sehingga dalam praktiknya pimpinan puncak dari perusahaan ini memiliki komitmen untuk membekali tiap karyawan pada lingkup funsional untuk diharuskan mengerti dan mampu bekerja dengan sistem yang baru tersebut.
Tantangan yang dihadapi Kepimimpinan Sistem Informasi
PT Krakatau Steel secara tidak langsung menghadapi apa yang dinamakan dengan tantangan kepemimpinan mengenai perubahan dari sistem yang ada tersebut. Tantangan tersebut antara lain Rapid technological change pimpinan dan para manajer dar setiap fungsional harusmampu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat. PT Krakatau Steel melalui anak perusahaannya yang bergerak dibidang IT mampu untuk memfilter teknologi mana yang pantas untuk diikuti untuk diterapkan dalam perusahaan mana yang tidak dalam hal software dan hardware. Exploding Aplications and Data dalam hal adanya interkoneksi antar timbangan material yang dapat memberikan kemudahan dalam mengakses data dan kemudahan dalam melakukan upload data ke sistem informasi manajemen material,mewajibkan perusahaan harus selalu melakukan update secara berkala terhadap data dan aplikasi yang dimiliki.
Referensi
http//www.google.com
http//www.krakatausteel-it.co.id
http//www.krakatausteel.com
Martin,E. Wainright, Carol V. Brown, Daniel W. DeHayes, Jeffrey A.Hoffer,William C. Perkins,(2005). Managing Information Technology. 5th Edition, Prentice Hall.
PT Kratakatau Steel merupakan industri baja terpadu di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara,berlokasi di cilegon yang didirikan pada tanggal 31 Agustus 1970 sebagai BUMN. Perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1977 secara komersial dengan kapasitas 150000 ton baja per tahun,yang mana produknya masih berupa produk baja tulangan dan baja profil dengan bahan baku billet baja yang diimpor.
Pada tahun 1979 adanya penambahan sarana produksi yang mana ditambah dengan beroperasinya pabrik besi spons,pabrik billet baja,pabrik batang kawat,pabrik slab baja,dan pabrik baja lembaran panas.Perusahaan melakukan ekspansi serta modernisasi sarana dan fasilitas produksi sehingga yang mengakibatkan produksinya bertambah menjadi 2,5 ton per tahun.Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar baja dalamnegeri dan menghadapi persaingan di pasar internasional.PT Krakattau Steel tidak hanya berhenti pada pengambangan tersebut akan tetapi terus melakukan perubahan melalui peningkatan efisiensi,utilitas,produktifitas dan konsistensi dalam menerapkan strategi pemasaran sehingga pada tahun 1998 dan 1999 perusahaan mampu meningkatkan volume penjualan dan laba perusahaan.
PT Krakatau Steel akan dijadikan sebagai perusahaan baja yang kompetitif yang mana adanya indikator bahwa produk yang dibeli oleh konsumen sebagai pengaruh efisiensi biaya produksi yang direncanakan pada tahun 2003 - 2008. Maka dari itu terdapat perubahan dalam hal visi perusahaan menjadi lebih realistis yaitu :
1. Tahun 2008 PT Krakatau Steel akan menjadi baja kelas dunia dengan biaya kompetitive
2. Tahun 2013 menjadi pemain baja yang terpadu
3. Tahun 2030 menjadi pemain baja terkemukan di dunia
Selain itu adanya perubahan misi pada perusahaan yang berupa menyediakan baja dan produk terkait dengan pendekatan menyeluruh yang menghasilkan solusi industri dan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat.
Mengantisipasi perubahan tersebut maka diadakan beberapa strategi yang dilakukan salah satunya dengan penerapan ERP yang merupakan sistem terintegrasi untuk membangun daya saing perusahaan.
Inisiasi Perombakan Sistem
PT Krakatau Steel pada walnya bukanlah perusahaan yang tidak menerapkan atau menggunakan aplikasi sistem akan tetapi dalam melaksanakan proses bisnisnya perusahaan ini telah menerapkan sistem akan tetapi belum mampu untuk mengintegrasikan kinerja organisasi secara keseluruhan. Penerapan sistem informasi masih sangat sederhana dan cenderung terpisah - pisah. PT Krakatau Steel mencoba untuk merubah visi dan misi dari perusahaan dikarenakan produk yang dihasilkan belum mampu secara optimal untuk konsumen dalam negeri dan pada pasar internasional sehingga pihak manajemen perusahaan menerapkan aplikasi sistem informasi yang disebut ERP (enterprise resources planning),yang mana sistem ini mampu untuk mengintegrasikan informasi perusahaan secara keseluruhan. SisteMERP yang dipilih perusahaani ini menggunakan aplikasi dari SAP.
Kondisi Sistem Informasi pada PT Krakatau Steel
Perusahaan sebelum menerapkan sistem tersebut proses dari kegiatan operasional perusahaan tidak adanya kecepatan transfer dari informasi antar masing - masing departemen.Perusahaan menghasilkan output atau produk yang dihasilkan masih dapat dikatakan memenuhi kriteria dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Ketidaktepatan PT Krakatau Steel dalam bersaing di pasaran internasional dan pada pasar domestik kurang mampu untuk membangkitkan peningkatan dari pembelian produk yang dihasilkan. Sistem informasi yang diterapkan perusahaan masih cenderung terpisah dan tidak dapat mentransfer informasi secara cepat kepada bagian yang membutuhkan.
Metode Pengembangan Software PT Krakatau Steel
Berdasarkan pada teori yang terdapat dalam buku managing information technology, terdapat tiga pendekatan dalam mengembangkan aplikasi, yaitu SDLC (Systems Development Life Cycle Methodology) ,(prototyping methodology) ,dan Rapid Application Development (RAD).PT Krakatau Steel dalam praktiknya menerapkan pendekatan SDLC dikarenakan pada metodologi ini terdapat kelengkapan fase yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem pada perusahaan seperti krakatau steel ini. SDLC di dalamnya terdapat beberapa fase antara lain : fase definisi yang mendifinisikan requirements yang mana untuk memahami akan hal tersebut dibutuhkan uji kelayakan yang dilakukan sebelumnya, berikutnya yaitu fase konstruksi yang terdiri dari system design,system building, dan system testing. fase implementasi terdiri dari instalation operations, dan maintanance.Kompleksitas dari proses operasi dan bisnis dari PT Krakatau Steel,maka dalam penerapan sistemnya harus melalui beberapa fase pada SDLC, jika terjadi ketidaktepatan dalam penerapan sistemnya dalam artian tidak adanya fase yang terjadi berurutan maka berakibat pada pelaksanaan dari aplikasi sistem tidak bisa mencakup secara keseluruhan dari proses operasi perusahaan. Tiap bagian dari perusahaan ini saling terintegrasi satu sama lain sehingga setiap kali terjadi perubahan harus mampu untuk diaplikasikan pada semua bagian dan merupakan alat dalam hal penyelesaian akan permasalahan yang terjadi dari setiap lini sehingga metodologi SDLC yang tepat untuk dierapkan.
Penentuan arah bagi Sumber Daya Informasi
PT Krakatau Steel memiliki komitmen tinggi dalam hal peningkatan peran teknologi informasi dalam mengintegrasikan proses bisnisnya dan meningkatkan budaya perusahaan,serta mengintegrasikan sistem informasinya, PT Krakatau Steel telah memutuskan untuk menggunakan software SAP sebagai alatnya selain itu untuk penyempurnaan bisnis prosesnya yang melalui streamlining.Penyediaan akan software tersebut pihak krakatausteel bekerjasama dengan salah satu dari anak perusahaannya yang bergerak di bidang IT yang memiliki nama PT Krakatau Information Technology.Arah penerapan darI SAP ini antara lain mendukung linkungan bisnis yang fleksibel,menhilangkan aktifitas yang tidak bernilai,mengadopsi best practice secara optimal,peningkatan pelayanan pelanggan,menurunkan biaya administratif,memberikan streamline processes,mendukung akses informasi,menyediakan interface yang sederhana,dan pengelolaan persediaan dengan baik.Pihak krakatau steel juga mengarahkan penerapan SAP ini pada hampir secara keseluruhan dari fungsional perusahaan yang meliputi sales dan distribution,plant maintenance,project system,production planning,quality management,financing and controlling,human resources. Selain itu krakatau steel juga menerapkan pada linkupteknisnya dalam hal pendukung kelancaran dari proses penerapan SAP melalui sisi teknologinya yaitu lingkup jaringan & client,basis,on line software support, dan hardware. Pembagian akan ruang linkup tersebut dikarenakan pada awalnya krakatau steel hanya menerapkan software sistem yang dapat dikatakan sangat sederhana sehingga perlu untuk dilakukan penyusunan dan penbagian ulang atas akan dibawa kemana penerapan SAP bagi krakatau steel ini.
Change Management
Change Management adalah kemampuan untuk memperkenalkan secara benar perubahan yang terjadi kepada tiap unit - unit organisasi dan personilnya. Faktor change Management merupakan faktor penentu keberhasilan dalam implementasi software baru pada organisasi. PT Krakatau Steel memiliki halpositif pada faktor ini yaitu perusahaan yangbergerak pada produksi berbagai jenis baja ini mampu untuk melakukan pengelolaan terhadap karyawan tentang penerapan dari sistem yang baru diaplikasikan oleh perusahaan tersebut. PT Krakatau Steel dalam upaya penyesuaian kemampuan tiap karyawan terhadap aplikasi sistem yang baru tersebut.Pada awal berdiri perusahaan ini telah memiliki komitmen tinggi terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia yang mereka miliki.PT Krakatau Steel melalui pembagian dari lingkup fungsional penerapan dari SAP telah mengadakan program pelatihan pada tiap karyawan yang berada pada unit fungsional yang diterapkannya aplikasi SAP tersebut. Pelatihan yang dilaksanakan berupa pengenalan akan aplikasi SAP yang meliputi bagaimana cara mengoperasionalkan,dsb. Pelatihan tersebut PT Krakatau Steel menggunakan jasa dari anak perusahaannya yaitu PT Krakatau Teknologi Informasi. Hal penting lain yang diperhatikan dalam change management ini yaitu komitmen dari pihak pimpinan berpengaruh positif.Pimpinan puncak dari PT Krakatau Steel memiliki komitmen tinggi karena sejak awal pimpinan puncak tersebut menghendaki adanya perbaikan serta penerpan sistem yang baru,sehingga dalam praktiknya pimpinan puncak dari perusahaan ini memiliki komitmen untuk membekali tiap karyawan pada lingkup funsional untuk diharuskan mengerti dan mampu bekerja dengan sistem yang baru tersebut.
Tantangan yang dihadapi Kepimimpinan Sistem Informasi
PT Krakatau Steel secara tidak langsung menghadapi apa yang dinamakan dengan tantangan kepemimpinan mengenai perubahan dari sistem yang ada tersebut. Tantangan tersebut antara lain Rapid technological change pimpinan dan para manajer dar setiap fungsional harusmampu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat. PT Krakatau Steel melalui anak perusahaannya yang bergerak dibidang IT mampu untuk memfilter teknologi mana yang pantas untuk diikuti untuk diterapkan dalam perusahaan mana yang tidak dalam hal software dan hardware. Exploding Aplications and Data dalam hal adanya interkoneksi antar timbangan material yang dapat memberikan kemudahan dalam mengakses data dan kemudahan dalam melakukan upload data ke sistem informasi manajemen material,mewajibkan perusahaan harus selalu melakukan update secara berkala terhadap data dan aplikasi yang dimiliki.
Referensi
http//www.google.com
http//www.krakatausteel-it.co.id
http//www.krakatausteel.com
Martin,E. Wainright, Carol V. Brown, Daniel W. DeHayes, Jeffrey A.Hoffer,William C. Perkins,(2005). Managing Information Technology. 5th Edition, Prentice Hall.